Tip dan cara bikin Honda Supra X 125 kencang

Posted: 4 Oktober 2010 in Tips
Tag:

Cara Paling efisien menaikkan performa honda supra x 125 adalah dengan langkah BORE UP, alias membesarkan isi silinder blok, bukan dengan hanya mengganti piston dengan oversize 1.00 saja, tidak cukup, kami benamkan piston milik Honda SONIC yang memang dikenal sebagai pemburu tenaga. Dimensi piston selebar 58.0 milimeter terpaksa melengserkan liner standar bawaan pabrik untuk diganti bawaan milik honda CB. Pengerjaan ini juga tidak dapat dilakukan serampangan, pemilihan bengkel bubut terbaik menjadi acuan agar ke depan tidak muncul permasalahan silinder melorot… kalao celana miyabi melorot sih semua suka, lha kalok boringan melorot… aduh dik… ahhahahahahah 😀 Hancur minah..

Bisa langsung pasang? Nanti dulu, penyesuaian pada bak tengah – atau bahasa tehniknya CrankCase… perlu dilakukan pelebaran ulang agar silinder blok dengan liner yang extra tebal mampu terduduk rapi didalamnya. Titik tengah harus benar-benar presisi, salah lubang bisa bikin penyakit gawat… contohnya raja… alah… 😀 Masalah pin piston oke-oke aja menempel di connecting rod standard karena sama-sama memiliki lingkar luar 13 milimeter. Lainnya, kita rubah adalah atap piston, kita tiruskan 9 derajat kemudian dilanjut ke 15 derajat, hingga tampaknya keren banget seperti kerucut dome nya, tekanan padat, namun rasio kompresi tetap rendah karena deck clearances masih diatas 1 milimeter.

Mumpung bongkar mesin, jangan lupa mengecek deviasi kruk as, di center ulang + balans ulang supaya nggak gemetar mengayunkan piston gajah. Bak tengah dan blok silinder beres. Kita naik ke atas, proses pengerjaan selanjutnya adalah mencomot katub honda CS 1, dengan harga separuh dari katub sonic namun kualitas nya tidak perlu diragukan. Selalu cocok dengan semboyan kita , mur-mer-ceng dah… Katub standard dilengserkan, bisa diwariskan ke motor grand nih yang pengen katub gede untuk harian. hehehe…

Kapasitas mesin baru, dimensi katub diperlebar, apalagi yang perlu diseuaikan teman-teman…? Apa? Porting.. ya betul.. porting kita ambil hingga 23.5 milimeter untuk lubang hisap. Lubang buang, lupa ukurannya… heheheh… Perlu di squish tidak kubahnya? Untuk memfokuskan pemampatan kompresi, menyearahkan pusaran gas -bahan bakar maka squish dibuat selebar 58 milimeter juga dengan derajat 9. Lantas noken as nya berapa ukurannya om…? Yah dikarenakan untuk harian, maka pantat cukup digerus 1.1 milimeter saja dengan dikawal pir klep milik honda CS 1, sudah memberikan nafas yang cukup berarti 🙂

Aksesorisnya apalagi? Permasalahan yang sering muncul kan supra 125 sering selip jika power nya gede. Oleh karena itu , mengakalinya dengan membenamkan pir kopling dari suzuki smash, dengan dikawal kampas kopling dari honda tiger pun masih ditambah 1 lembar, itu juga ga bisa langsung pasang boss, harus dilakukan pembubutan pada hub kopling untuk mendapatkan jarak main kopling enak.

Karburator… pakai standard aja. Hah? Mumpuni? Mumpuni sih jika konsepnya bore up irit, untuk mempercepat derasnya aliran udara-bahan bakar masuk ke silinder kita perlu venturi kecil. Jadi gas dikit motor bisa laju. Konsep ini mengandalkan power band melonjak di bawah dan tengah. Jadi sejak 2.000 RPM power sudah terasa menarik – narik… sedaaappp… tarik mang… dasar kau keong racun, walah… 😀 kok jadi shinta n jojo mode : on.

CDI nya pakek rextor atau BRT bang yang enak? Tergantung dana dan selera. Karena om Tommy Huang memiliki pabrikan Ahass Bintang Motor, yang artinya beliau tentu lebih jeli meriset motor honda, maka otak pengapian kami percayakan agar dikawal BRT dual-band untuk mengail RPM di putaran tinggi. Lagipula harganya lebih murah, dan ga perlu ribet nyetel, tinggal pasang n gas!!! Output dari cdi BRT ini diteruskan oleh koil Andrion, dan ke busi ngk iridium. Sadaaapp!!! Ledakannya gak kalah sama mercon khas di bulan ramadhan… hahahha…

Dalam mendesain sistem pembuangan , kami tetap mempercayakan pengrajin knalpot lokal sidoarjo, Sahek Knalpot, membuat pipa berundak- sambung menyambung , patah-patah seperti batang tanaman tebu, ber buku-buku istilahnya kalau di Biologi, tapi waktu itu saya ketiduran mungkin, soalnya yang ditunggu-tunggu dari pelajaran biologi adalah anatomi, apalagi kalau disuruh praktik… wkwkwkkw 😀 Hitungan menyesuaikan durasi noken as, rasio porting, dan kapasitas silinder serta karakter yang dimau.

Ahaaaa… meski kurang puas karena top speed belum menggapai 150 kph dengan mudah, namun riset akan terus dilanjutkan…

by: Hanggoro Speed
Email : Hanggoroaririmbono@yahoo.co.id

Komentar
  1. dicky apriliandi berkata:

    misi om,gue punya supra 125 ,
    spek nya :
    piston tiger oversize 1.00
    klep tiger ,
    sudut squis di rubah seperti angka 8 kedudukan klepnya
    karbu PE 28 ,
    rasio 1 nd 3
    knalpot ahau
    CDI pakai shogun lama ,
    koil pake WZ , ,
    itu udh maximal ?
    boleh di tes deeh , hehehehe .

  2. hery (akrab di panggil BEBEK) berkata:

    THANKS BOZZ.!!!!

  3. Chriztianz Baz berkata:

    klo udh gto gg biza buat
    harian lagi donk…?

  4. adhe febriandy berkata:

    bozz klw utk mnaikn cc dr 125 mnjd 150 gmna???
    Klw bz bls lwt sms 082198119912

  5. mavik berkata:

    emm law pnyaku cdi brt ,kampas kopling tdr,piston dyatona,full cover ,ban dpan 215,blakang 225 ,lainya mzzh standar tpi dah oke …cma mzlh klau siang top speed ga kya malam ,,,,bisa dpake harian ,dgan srat piston standar

  6. Aziz Hidayats berkata:

    misi gan numpang ngasih tau
    lebih baik kayak gini

    piston pakenya yang flat
    klepnya yang racing
    per kopling yang merk tdr
    karbu 24 kalau 28 mesinnya nanti takut dol
    gearnya yang punya new supra fit 35 mata
    sehernya juga diganti dengan seher kj
    businya pake busi ngk iridium
    ganti cdi ny yang racing

    matur nuwun

  7. randi astex berkata:

    sorry bg , law punya gw cuman modaL piston dytona naik koma 150 , klep sonic cDi rextor per kopling punya sujuki smas knalpot kolong punya grimpi karbu PE 28 dah mantap .. Bisa lawan satria f semi

Tinggalkan Balasan ke willykk Batalkan balasan